Views:
554

Surabaya, (25/3). Frekuensi lalu lintas unggas di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo masih yang tertinggi dibanding komoditas lainnya. Karena itu perlu kewaspadaan yang tinggi pula bagi petugas karantina Surabaya yang bertugas di Bandara Internasional Juanda untuk memeriksa kesehatan unggas yang dilalulintaskan tersebut, apalagi ditambah dengan dengan maraknya kejadian Avian Influenza (AI) atau lebih dikenal dengan flu burung di beberapa wilayah Indonesia. Oleh karena itu, setiap unggas yang akan dilalulintaskan melalui angkutan udara wajib diperiksa secara fisik dan uji laboratorium terhadap penyakit AI.
Sebelum pemeriksaan laboratorium dilakukan, sampel diambil dengan cara pengambilan sampel darah pada ayam dewasa, swab kloaka pada jenis burung dan swab trachea pada Day Old Chick (DOC) / Day Old Duck (DOD). Metode pengujian terhadap sampel unggas berbeda-beda. Pada ayam dewasa dilakukan uji Haemagglutination / Haemagglutination Inhibition (HA/HI), unggas kecil/burung dilakukan uji cepat / rapid test AI dan DOC/DOD dilakukan uji Polymerase Chain Reaction (PCR) AI.
Pada periode 23 – 24 Maret 2017 pukul 22.00 – 07.00 WIB, unggas yang dilalulintaskan terdiri dari: ayam dewasa 24 kali setara 124 ekor, burung 10 kali setara 6.044 ekor, DOC ayam Ras/Buras 24 kali setara 63.500 ekor dan DOD 8 kali setara 4.600 ekor.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa semua unggas tersebut sehat, sehingga sertifikat kesehatan dapat diterbitkan dan unggas bisa dilalulintaskan ke daerah tujuan (bidangKH/herny).

