Jadi Model Penelitian, Anjing Kintamani Dibawa Kembali ke Bali

Herny KartikaBerita

Surabaya (29/1). Anjing Kintamani (Balinese Kintamani, Balinese Mountain Dog, Balinese Dog, Bali-Berghund) adalah ras anjing (Canis lupus familiaris) yang berasal dari daerah pegunungan Kintamani, pulau Bali. Anjing yang memiliki sifat pemberani ini sudah lama dikembangbiakkan dan mempuyai standar fenotipe yang diakui Perkumpulan Kinologi Indonesia (PERKIN).

Pada 25 Januari 2018, sejumlah 12 ekor anjing Kintamani yang terdiri dari: 7 ekor jantan dan 5 ekor betina dibawa ke Denpasar untuk keperluan penelitian dan peningkatan mutu genetik Trah Anjing Kintamani. Kegiatan tersebut dilakukan guna mengevaluasi kualitas anjing Kintamani. Sang pemilik, Beatrice Prihatna dari Bandung, melaporkan dan memeriksakan anjing tersebut ke Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya.

Setelah dilakukan pemeriksaan dokumen oleh petugas karantina hewan, drh Sumitro, yang meliputi: Surat rekomendasi pemasukan dan pengeluaran hewan penular rabies (HPR) No.524.3/17976/KKPP/DISNAKKESWAN dari Propinsi Bali; Sertifikat Veteriner dari Kabupaten Bandung; Hasil Laboratorium dari Biobest (laboratorium rujukan untuk pengujian rabies); Surat Keterangan dari Perkin; dan Buku Vaksin, serta pemeriksaan fisik oleh petugas karantina hewan, Arif Joko Nugroho, 12 ekor anjing tersebut dinyatakan sehat dan dapat diberangkatkan ke Bali (herny/sarie)

Jadi Model Penelitian, Anjing Kintamani Dibawa Kembali ke Bali

Jadi Model Penelitian, Anjing Kintamani Dibawa Kembali ke Bali

Share