Surabaya (2/3). Jepang merupakan salah satu produsen beras di Asia. Beras Jepang dikenal masyarakat dengan tekstur yang pulen dan harum, sehingga masyarakat negara lain termasuk Indonesia ingin membudidayakannya. Pada 26 Februari 2018, petugas Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya wilayah kerja Bandara Juanda – Sidoarjo menahan 3,5kg benih padi asal Jepang di Terminal 2, Juanda.
Kepada Dodik Saiful H., petugas POPT yang memeriksa, pemilik barang mengaku kalau benih padi tersebut akan ditanam di Jawa Timur dan tidak mengetahui kalau membawa benih harus disertai dokumen karantina (Phytosanitary Certificate/PC) dan Surat Ijin Pemasukan dari Menteri Pertanian.
Dalam penjelasannya, Dodik mengungkapkan bahwa tindakan tersebut diambil untuk mencegah masuknya OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) Golongan A1 yang belum ada di Indonesia seperti bakteri Pseudomonas syringae.
P. syringae dapat terbawa oleh benih sehingga memiliki resiko penyebaran yang besar. P. syringae dapat menyerang berbagai jenis tanaman seperti P. syringae pathovar syringae yang menyerang spesies Syringa (lilac), Prunus, dan Phaseolus (kacang liar).
Oleh sebab itu, benih padi tersebut ditahan oleh petugas karantina sambil menunggu pemilik melengkapi dokumen (herny/sarie).

Benih Padi asal Jepang Melalui Bandara Juanda Digagalkan Masuk Indonesia