Seminar Hasil Pemantauan Daerah Sebar Hama Penyakit Hewan Karantina

Surabaya, (5/5). Pemantauan daerah sebar Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) merupakan kegiatan yang rutin dilakukan Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya setiap tahunnya. Tujuan utamanya adalah memantau potensi kejadian dan penyebaran penyakit hewan diantaranya Avian Influenza (AI), New Castle Disease (ND), Brucellosis, Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR), Paratuberculosis, Classical Swine Fever (CSF), Bovine Viral Diarrhea (BVD) dan lain sebagainya. Pada tahun ini pemantauan dilakukan pada bulan Februari – April 2018.

Sebelum hasil pemantauan disampaikan pada forum nasional, BBKP menyelenggarakan Rapat Internal/Seminar Hasil Pemantauan Daerah Sebar HPHK pada 2 Juli 2018 di BBKP Surabaya, Juanda – Sidoarjo.

Dalam acara yang dibuka langsung oleh Dr. Ir. M. Musyaffak Fausi, SH. MSi., Kepala BBKP Surabaya, juga dihadiri oleh drh. Bagoes Poermadjaja, MSc, Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates – Yogyakarta, perwakilan dari 13 Dinas Peternakan Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Jawa Timur yang membidangi fungsi peternakan atau kesehatan hewan, serta Pejabat Struktural dan Fungsional BBKP Surabaya.

Sebagai narasumber adalah: 1). drh. Indarto Sudarsono, MMT, dari BBVet Wates – Yogyakarta, yang menyampaikan materi mengenai Dukungan BBVet Wates terhadap Pemeriksaan Lalu-Lintas HPHK Jawa Timur, dan 2). drh. Kusnoto, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, yang menyampaikan materi mengenai Kejadian Penyakit di Jawa Timur Tahun 2017.

Hasil pemantauan HPHK BBKP Surabaya disampaikan oleh drh. Tri Endah Purbowati selaku Ketua Tim Pemantauan. Hasil pemantauan melalui pengamatan status dan situasi penyakit hewan tahun 2017 di wilayah kerja BBKP Surabaya menunjukkan adanya 13 jenis HPHK Golongan II yaitu AI (kasus terbanyak), ND, Brucellosis, IBR, Paratuberculosis, CSF, BVD, Septicaemia Epizootica, Orf, Theileriosis, Babesiosis, Scabies dan Trypanosomiasis atau Surra serta tidak ditemukannya Fowl Typhoid dan Anaplasmosis yang ditemukan pada pemantauan tahun sebelumnya (sarie/titinq).