Surabaya (4/9). Indonesia dan Brunei Darussalam sebagai bangsa yang serumpun dan secara geografis berdekatan (menyatu dengan Pulau Kalimantan) memiliki kesamaan, baik dari sisi bahasa, musim dan tekstur tanah/lahan sawah. Padi Indonesia memberikan hasil terbaik dalam kompetisi pencarian varietas padi, sehingga ditetapkan menjadi padi nasional di Brunei Darussalam.
Sebagai tindak lanjut hal tersebut, Brunei Darussalam melakukan importasi 2 (dua) ton benih padi hibrida Sembada dari PT. B.P – Gresik untuk ditanam di lahan sawah seluas 132,5 Ha. Eskpor perdana tersebut dilakukan pada 2 September 2018 di Gresik. Turut hadir KH. Ma’ruf Amin; Said Agil; Dato Seri Pahlawan Haji Yussof Bin Haji Abd Rahman, Duta Besar Brunei Darussalam; Dr. Sumarjono Gatot Irianto, Dirjen Tanaman Pangan – Kementerian Pertanian, Yasin Limpo, mantan Gubernur Sulawesi Selatan, Wakil Aster Mabes AD, Komandan Korem Surabaya dan Dr. Ir. M. Musyaffak Fauzi, SH. MSi, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya
Dalam sambutannya Dr. Sumarjono menyampaikan bahwa dengan adanya ekspor benih padi ke Brunei dan benih jagung ke Sri Lanka membuktikan bahwa Indonesia sudah mampu untuk memenuhi kebutuhan benih dalam negeri dan ekspor ke negara lain. Hal ini sejalan dengan pesan Menteri Pertanian kepada pelaku usaha perbenihan untuk melakukan ekspor lebih banyak, lebih sering dan lebih luas lagi, tidak hanya ke satu negara.
Dato Seri menyampaikan bahwa bagi Brunei Darussalam, ekspor perdana benih padi ini merupakan awal yang baik untuk kedua belah pihak, selanjutnya untuk masa mendatang, kerjasama tersebut dapat diperluas lagi (herny).

Ekspor benih padi Indonesia ke Brunei Darussalam

Ekspor benih padi Indonesia ke Brunei Darussalam