Surabaya, (28/8). Kunjungan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI drh. Viva Yoga Mauladi, MSi. pada 24 Agustus 2017 bukan kunjungan biasa. Karena selain untuk mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan tugas perkarantinaan termasuk jenis layanan karantina, pada saat yang sama juga turut memusnahkan benih/bibit bunga, sayuran dan buah ilegal (tanpa disertai Phytosanitary Certificate) dari luar negeri, serta melakukan kunjungan ke PT. Terminal Teluk Lamong.
Berbagai jenis benih/bibit ilegal yang dimusnahkan masuk melalui jasa pengiriman di 4 (empat) wilayah yaitu di Mail Processing Centre (MPC) Juanda-Sidoarjo, Kantor Pos Malang, Kantor Pos Banyuwangi dan Kantor Pos Besar Jember.
Sebelum menyaksikan pemusnahan, Viva Yoga terlebih dahulu melakukan audiensi di Aula Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya. Dalam acara ini Kepala BBKP Surabaya, Dr. Ir. M. Musyaffak Fauzi, SH, MSi, menyampaikan mengenai overview kinerja BBKP Surabaya yang meliputi data operasional ekspor, impor dan antar area; beberapa kasus tindak pidana yang berhasil ditangani, prestasi/pencapaian yang diperoleh BBKP Surabaya termasuk ketersediaan sumberdaya manusia yang tidak sebanding dengan 12 (dua belas) wilayah kerja yang harus ditangani.
Dalam tanggapannya, Viva Yoga akan menyampaikan masukan dari BBKP Surabaya ke Kemenpan RB dan menyatakan juga bahwa saat ini Komisi IV DPR RI sedang menyelesaikan revisi UU No. 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Setelah selesai tanya jawab, Wakil Ketua Komisi IV menuju tempat pemusnahan untuk menyaksikan pemusnahan benih/bibit illegal dan didampingi oleh Sekretaris Badan Karantina Pertanian, drh. Sujarwanto, MM. dan Kepala BBKP Surabaya.
Acara selanjutnya adalah kunjungan ke PT. Terminal Teluk Lamong untuk mengetahui bisnis proses karantina dan fasilitas Teluk Lamong yang diklaim lebih modern dibandingkan perusahaan sejenis.
Viva Yoga beserta rombongan diterima oleh Direktur Utama PT Teluk Lamong, Dothy dan diajak berkeliling untuk melihat fasilitas Teluk Lamong oleh Direktur Operasional, Rumadji. Dalam penjelasannya dari tower Teluk Lamong, Rumadji menyampaikan bahwa proses pemindahan kontainer dari kapal ke truk pengangkut telah terkomputerisasi artinya menggunakan computer, dan semua serba online. Jadi lebih efektif dan efisien.
Selain itu dijelaskan pula tentang fasilitas penggunaan roda berjalan untuk memindahkan komoditas pertanian curah dari kapal ke gudang/silo. Kunjungan berakhir di area Container Freight Station (CFS), tempat dimana konter BBKP Surabaya untuk melakukan pemeriksaan komoditas pertanian berada (herny).

Bukan Kunjungan Biasa, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Turut Musnahkan Benih Ilegal