Preservasi Spesimen Ular dalam Cairan

karantina hewanBerita

Surabaya, (30/9). Preservasi spesimen merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilakukan oleh Laboratorium Uji Karantina Hewan Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya untuk menyimpan spesimen hewan yang telah mati sebagai koleksi Media Pembawa Hama dan Penyakit Hewan Karantina (MP-HPHK).

Preservasi pada hewan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu preservasi basah dan preservasi kering. Preservasi basah dilakukan dengan menggunakan beberapa macam media preservasi seperti: 1.) Alkohol, sebagai larutan fiksasi dan preservasi hewan kecil; 2.) Formalin, sebagai larutan preservasi amfibi, reptil dan mamalia.

Sedangkan preservasi kering dilakukan dengan menggunakan taksidermi (dengan mengeluarkan organ dalam dan membentuk kembali seperti bentuk asli ketika hewan tersebut hidup) dan pembuatan rangka.

Laboratorium Uji BBKP Surabaya melakukan preservasi basah untuk ular yang telah mati pada 29 Agustus 2017 yang terdiri dari :

  1. 3 (tiga) Ular Adder Gembung atau African Puff Adders (Bitis arietans). Ular ini masih satu famili dengan ular viper, yang berasal dari Afrika dan Timur Tengah;
  2. 8 (delapan) Ular Kapak Hijau atau Indonesian Pit Viper (Trimeresurus hageni / Parias hageni), yang berasal dari pulau Sumatera;
  3. 1 (satu) ekor Ular Anang / Lanang atau King Cobra (Ophiophagus hannah), yang berasal dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Bali.

Adapun tahapan preservasi yang dilakukan oleh drh. Rofiqul A’la, MSi sebagai petugas yang melakukan preservasi adalah sebagai berikut:

  1. Persiapan alat-alat dan bahan yang terdiri dari: spesimen yang dipreservasi, formalin 37%, aquabides, toples, tissue, spuit tuberculin, klem, pinset dan gunting bedah;
  2. Spesimen disuntik dengan menggunakan formalin 37% di seluruh tubuh
  3. Spesimen dimasukkan dalam toples yang telah berisi formalin 10% (formalin 37% yang diencerkan dengan menggunakan aquabides)
  4. Pelabelan koleksi spesimen yang berisi informasi mengenai nama ilmiah, nama umum, lokasi / habitat, kolektor, tanggal koleksi dan petugas pengidentifikasi.

Selanjutnya spesimen hasil preservasi disimpan di dalam ruang koleksi MP-HPHK di Laboratorium Uji Karantina Hewan BBKP Surabaya (Tim Laboratorium KH/Sarie, editor:Herny).

Preservasi Spesimen Koleksi MP-HPHK dalam Cairan

Share