Penggagalan Penyelundupan Benih Padi dari Malaysia

Herny KartikaBerita

Surabaya, (6/11). Setelah beberapa waktu lalu Netizen diramaikan dengan penggagalan pemasukan benih padi illegal dari China melalui Bandara Soekarno Hatta – Jakarta, saat ini di Surabaya juga terjadi hal serupa yaitu penggagalan benih padi dari Malaysia. Sejumlah 3,5 Kg benih padi yang dibawa oleh seorang penumpang dari Malaysia pada 2 November 2017 di terminal 2 Bandara Juanda – Sidoarjo ditahan petugas Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya.

Dengan maraknya pemasukan benih illegal tersebut, pengawasan lalulintas benih khususnya di Bandara harus ditingkatkan. Karena menurut Ir. Damaris Lande sebagai penanggung jawab Unit Pelayanan III, Cargo – Bandara Juanda, selain media pembawa yang berisiko tinggi, benih padi tersebut juga dikhawatirkan membawa/mengandung Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) golongan AI (yang belum ada di Indonesia) misalnya: bakteri Dickeya chrysantemi, Dickeya zeae, dan Pantoea ananatis. Sehingga harus dicegah masuk dan penyebarannya ke dalam wilayah Indonesia.

Informasi berawal dari kecurigaan petugas Bea Cukai atas travel bag yang dibawa oleh seorang penumpang di Terminal 2 – Bandara Juanda, selanjutnya dilaporkan ke petugas BBKP Surabaya. Setelah diperiksa ternyata travel bag tersebut berisi benih padi yang dimasukkan ke dalam tas plastik warna putih.

Berdasarkan keterangan pemilik barang bahwa benih tersebut akan ditanam di Malang tanpa dilengkapi dokumen yang dipersyaratkan. Sehingga petugas menahan dan mengamankan benih dimaksud sampai pemilik dapat memenuhi dokumen dimaksud. Dokumen yang dipersyaratkan sesuai dengan UU No.16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan diantaranya: Phytosanitary certificate/sertifikat kesehatan dari negara asal, Surat Ijin Pemasukan (SIP), dan dilaporkan serta diperiksakan ke petugas karantina di negara tujuan (Indonesia) #PerlindunganKeamananHayati (herny).

Penggagalan Penyelundupan Benih Padi dari Malaysia

Penggagalan Penyelundupan Benih Padi dari Malaysia

Share