InHouse Training Identifikasi Bawang Merah (Shallot) dan Bawang Bombay (Onion)

karantina tumbuhanBerita

Surabaya (25/7). Guna penguatan kapasitas petugas karantina, Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya menyelenggarakan Inhouse Training Identifikasi Bawang Merah (shallot) dan Bawang Bombay (onion) pada 25 Juli 2017 di Aula Unit Pelayanan I Bidang Karantina Tumbuhan di Perak, Surabaya.

Selain itu, In house ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman pedoman teknis tentang identifikasi Bawang Merah dan bawang Bombay, sehingga petugas karantina yang bertugas dilapangan dapat membedakan serta menentukan bawang merah dan bawang bombay secara cepat dan tepat. Hal ini sangat penting, mengingat adanya pemasukan bawang bombay yang secara fisik menyerupai bawang merah. Identifikasi yang jelas diantara kedua jenis tersebut dibutuhkan karena persyaratan pemasukan antara bawang merah dan bawang Bombay sedikit berbeda. Importasi bawang merah dikendalikan atau dibatasi dengan adanya persyaratan RIPH (Rekomendasi Impor Produk Hortikultura) sementara bawang bombay tidak dibatasi.

Peserta pelatihan sejumlah 30 orang yang terdiri dari petugas karantina yang bertugas di Unit Pelayanan I Tanjung Perak, Unit Pelayanan III Juanda, Laboratorium Tumbuhan BBKP Surabaya dan Wilayah kerja Pelabuhan Laut Gresik.

Sebagai narasumber adalah Subardi, STP, M.Si dari Subdirektorat Bawang Merah dan Sayuran umbi – Ditjen Hortikultura, Kementerian Pertanian yang menyampaikan untuk membedakan kedua jenis bawang tersebut dapat diketahui dari umbinya (bersiung atau tidak) dan dari diameter agregatnya. Bawang merah bersiung dan diameter agregatnya lebih kecil dari bawang Bombay. Selain penyampaian materi, juga dilakukan praktek mengidentifikasi bawang merah dan bawang bombay serta diskusi.

Share