Surabaya (22/2). Susu sapi Jersey mempunyai kandungan yang lebih baik dibandingkan susu sapi lainnya. Kandungan lemaknya lebih tinggi, sehingga bagus untuk dibuat mentega atau keju. Berdasarkan American Jersey Cattle Association (AJCA), susu sapi Jersey mempunyai kandungan protein 15-20 persen lebih tinggi, mempunyai kandungan kalsium 15-18 persen lebih tinggi, mempunyai kandungan fosfor 10-12 persen lebih tinggi dibanding susu sapi yang lain termasuk kandungan vitamin B12.
Dalam hal produksi susu, Sapi Jersey memproduksi susu jauh lebih tinggi perkilogram berat badannya dibanding sapi perah lain. Sapi perah Jersey ini mampu mencapai produksi susu 5000-9000 kg per ekor pertahun.
Sapi Jersey juga mempunyai daya adaptasi yang tinggi termasuk beradaptasi pada lingkungan yang panas atau tropis. Penelitian di Denmark menunjukkan bahwa sapi perah Jersey ini juga lebih tahan penyakit dibanding sapi perah yang lain.
Pada 6 Februari 2018 pukul 08.00 WIB, Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya memeriksa 346 ekor Sapi Jersey dalam 38 crate, yang diimpor dari Australia dengan pesawat khusus Atlas Air. Selanjutnya, sapi perah bibit ini akan diternakkan di desa Sirahkencong, Wlingi – Blitar.
Sesaat setelah mendarat di Bandara Internasional Juanda – Sidoarjo, petugas karantina yang terdiri dari Medik Veteriner (drh. Kundoro dan drh. Izzatul Istiana) dan Paramedik Veteriner (Agung Pamuji, Heru Sumarwibowo dan Erika Kusuma P) melakukan pemeriksaan dokumen di atas alat angkut/pesawat.
Setelah semua dokumen dipastikan lengkap dan sah, dilanjutkan dengan penghitungan jumlah dan pemeriksaan fisik sapi tersebut di kargo Bandara Juanda.
Sapi kemudian diangkut menuju Instalasi Karantina Hewan (IKH) di Desa Sirahkencong, Wlingi – Blitar dengan dikawal oleh petugas karantina. Penghitungan sapi sampai dengan masuk IKH selesai pada pukul 24.00.
Sebagai tindak lanjut pemasukan bibit sapi perah dimaksud, pada 8-9 Februari 2018 petugas karantina melakukan pengambilan sampel darah sapi, vaksinasi Septicaemia Epizootica (SE) dan pembuatan preparat ulas darah di IKH Wlingi.
Selanjutnya sampel tersebut dibawa ke laboratorium uji karantina hewan di Juanda untuk dilakukan pemeriksaan Rose Bengal Test (RBT) Brucellosis. Selanjutnya serum darah dan preparat parasit darah dikirimkan ke Balai Besar Veteriner Bogor untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut yaitu Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) Paratuberculosis, Agar Gel Precipitation Test (AGPT) Enzootic Bovine Leucosis (EBL) dan parasit darah. Apabila hasil uji laboratorium terhadap sampel tersebut terbukti negatif, maka sapi-sapi tersebut dinyatakan sehat dan siap dibudidayakan guna memenuhi kebutuhan susu yang semakin meningkat khususnya di Provinsi Jawa Timur (herny/sarie).

346 Ekor Sapi Jersey Australia Siap Memenuhi Kebutuhan Susu di Surabaya

346 Ekor Sapi Jersey Australia Siap Memenuhi Kebutuhan Susu di Surabaya

346 Ekor Sapi Jersey Australia Siap Memenuhi Kebutuhan Susu di Surabaya

346 Ekor Sapi Jersey Australia Siap Memenuhi Kebutuhan Susu di Surabaya