Ekspor Tembakau Indonesia ke Vietnam

Herny KartikaBerita

Surabaya (9/4). Setiap hari petugas Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya wilker Bandara Internasional Juanda – Sidoarjo memeriksa puluhan bahkan ratusan kilogram tembakau atau yang disebut juga dengan “Golden Leaf” yang akan di ekspor ke mancanegara. Disebut golden leaf karena pada masa kejayaannya tembakau mempunyai nilai ekonomi yang tinggi layaknya “emas” di dunia internasional terutama tembakau Deli.

Seperti yang dilakukan Sri Mulyaningati Nur Azizah pada 4 April 2018 memeriksa 800kg tembakau di gudang pemilik PT BP- Malang. PT. BP telah ditetapkan sebagai tempat lain, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No.38 Tahun 2014 tentang Tindakan Karantina Tumbuhan di Luar Tempat Pemasukan dan Pengeluaran.

Menurut Sri Mulyaningati, tembakau-tembakau tersebut telah bebas dari serangga Lasioderma serricorne sehingga Phytosanitary Certificate (PC) dapat diterbitkan. PC merupakan persyaratan yang diwajibkan oleh Vietnam sebagai negara tujuan ekspor.

Beberapa tahun terakhir negara-negara Asia mulai melakukan importasi tembakau, walaupun pada masa lalu tembakau-tembakau Indonesia lebih ditujukan ke Bremen -Jerman, yang merupakan pasar lelang tembakau terbesar di dunia.

Berikut data statistik eksportasi tembakau selama kurun waktu seminggu pada April 2018 yang dikirimkan melalui Bandara Juanda yaitu 3 April: 10,4kg; 4 April: 28,44kg, 5 April: 20.65kg; dan 6 April: 20,65kg. Tembakau tersebut diekspor ke Jepang, Amerika, Jerman, Inggris, Belgia dan Amerika (herny).

Image may contain: food

Ekspor Tembakau Indonesia ke Vietnam

Image may contain: one or more people and indoor

Ekspor Tembakau Indonesia ke Vietnam

Share