Surabaya (12/4). Sejak tahun 2015, PT GI telah melakukan eksportasi susu secara rutin melalui pelabuhan laut Tanjung Perak – Surabaya menuju negara-negara Asia seperti Singapura, Hongkong, Malaysia, Kamboja, Macau, Filipina, Myanmar, dan Brunei Darussalam. Pada tahun 2015 telah dilaksanakan eksportasi sejumlah 11.065 ton (327 kali pengiriman); 2016 sejumlah 8.555 ton (291 kali), 2017: 9.042 ton (295 kali), dan pada periode Januari – Maret 2018 sejumlah 827 ton (39 kali pengiriman). Variasi produk susu yang dieskpor adalah extended shelf-life (ESL) atau ultra-pasteurised fresh, skim, chocomalt and low-fat milk; ricotta cheese; mozarella dan bocconcini cheese block.
Pada 10 April 2018, Aditya Widhi Wicaksana dan Nuralik, petugas karantina hewan Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya memeriksa 1824 carton ESL di gudang pemilik di Malang. Berdasarkan keterangan pemilik, susu tersebut akan diekspor ke Singapura.
Menurut Aditya, setelah dilaksanakan pemeriksaan, komoditi tersebut telah memenuhi persyaratan karantina sehingga dapat diterbitkan sertifikat sanitasi produk hewan, yang merupakan persyaratan wajib yang ditentukan oleh negara asal yaitu Singapura (herny/sarie).

Ekspor Ribuan Ton Susu dari Malang ke Negara-Negara Asia

Ekspor Ribuan Ton Susu dari Malang ke Negara-Negara Asia