Kegiatan Laboratorium Karantina Hewan
Intersepsi HPHK Tahun 2017
Kegiatan Intersepsi dilaporkan berdasarkan laporan hasil pengujian laboratorium karantina hewan BBKP Surabaya selama Tahun 2017 maupun hasil pengujian yang kita kirimkan ke laboratorium lain sebagai penentu keputusan tindakan karantina. Sampel yang diuji adalah sampel dari pelaksanaan tindak karantina yang memerlukan peneguhan melalui pengujian laboratorium, kegiatan monitoring lalulintas karantina hewan, kegiatan pengawasan keamanan hayati hewani.
Data kegiatan intersepsi laboratorium tahun 2017 terbagi berdasarkan yang masuk ruang lingkup akreditasi dan yang berada diluar ruang lingkup akreditasi sehingga bisa memantau kegiatan pengujian berdasarkan kompetensi laboratorium karantina hewan BBKP Surabaya. Pada bidang karantina hewan terdapat 2 lokus laboratorium yang telah terakreditasi yaitu laboratorium KH Kalimas dan laboratorium KH Juanda. Disamping laboratorium tersebut bidang karantina hewan juga telah membangun laboratorium mini pada masing-masing wilker disesuaikan dengan lalulintasnya untuk memenuhi standar pelayanan yang cepat dan akurat.
Rekapitulasi Kegiatan Intersepsi Laboratorium Karantina Hewan sampai bulan September 2017.
Jenis Pengujian | Frek | Sampel |
Salmonella* | 48 | 49 |
APM E.coli* | 49 | 51 |
APM Coliform* | 49 | 51 |
ALT* | 51 | 61 |
S. aureus* | 48 | 49 |
RBT* | 0 | 0 |
HA/HI AI* | 10600 | 22654 |
HA/HI ND* | 76 | 80 |
Organoleptis/Mikroskopis* | 0 | 0 |
ELISA Rabies* | 70 | 244 |
PCR AI* | 1008 | 4625 |
Rapid AI | 4274 | 1417 |
PCR Spesies | 76 | 89 |
Parasit Darah | 0 | 0 |
*Ruang lingkup terakreditasi ISO 17025:2008
Kegiatan intersepsi penyakit hewan karantina pada tahun 2015 ditemukan beberapa HPHK golongan II berdasarkan Kepmentan No. 3238/Kpts/PD.630/9/2009 tentang penggolongan jenis-jenis hama penyakit hewan karantina, penggolongan dan klasifikasi media pembawa, data tersaji pada Tabel dibawah ini.
HPHK yang Ditemukan Tahun 2015
HPHK yang ditemukan | Hewan | Metode Uji | Jumlah Positif | Daerah Positif | Tindakan yang dilakukan |
Avian Influenza | Unggas (burung) | Rapid Test AI | 172 | Lalulintas Domestik | Tidak diberangkatkan |
Avian Influenza | Unggas, DOC, DOD | RT PCR AI H5 | 55 | Lalulintas Domestik | Tidak diberangkatkan |
Rabies | Anjing | Elisa Antibodi | 185 (tidak protektif) | Lalulintas Domestik | Tidak diberangkatkan untuk yang dipersyaratkan |
Rabies | Kucing | Elisa Antibodi | 37 (tidak protektif) | Lalulintas Domestik | Tidak diberangkatkan untuk yang dipersyaratkan |
Para Tuberculosis | Sapi Bibit | PCR | 5 | Lalulintas Impor | Pemotongan Bersyarat |
Parasit Darah
(Babesia, Theileriosis, Anaplasma) |
Sapi Bibit | Mikroskopis | 1 Babesia
12 Theileria 1 Anaplasma |
Lalulintas Impor | – |
Validasi Metode
Sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2008 laboratorium harus memvalidasi metode yang tidak baku atau metode baku yang dikembangkan. Sedangkan untuk metode baku laboratorium harus memverifikasi metode untuk mengkonfirmasi bahwa metode itu sesuai untuk penggunaan yang dimaksudkan. Verifikasi metode bertujuan untuk memastikan dan mengkonfirmasi bahwa metode analisis tersebut sudah sesuai peruntukannya. Validase metode tahun 2015 dengan tema “Verifikasi Metode Deteksi RNA Avian Influenza dengan PCR”. Maksud dan Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Verifikasi Metode Deteksi RNA Avian Influenza dengan PCR antara lain Mengetahui akurasi, presisi, sensitivity, spesifisity, false positive, false negative pengujian PCRAvian Influenza.
Metoda deteksi RNA Avian Influenza yang akan digunakan yaitu: metode qRT-PCR Hasil verifikasi menghasilkan nilai sensitivitas, spesifisitas, false positif, false negative, dan nilai akurasi yang terpenuhi dengan empat (4) tingkat konsentrasi sehingga metode bisa digunakan untuk pengujian. Hasil pengujian qRT-PCR adalah valid.
Hasil yang diperoleh pada pengujian deteksi RNA virus avian influenza dengan metode qRT-PCR adalah hasil ekstraksi matriks sampel yang positif akan muncul kenaikan grafik pada hasil pembacaan. Grafik naik pada siklus antara siklus ke 10 – 38.
Dari pengujian deteksi RNA virus Avian influenza dengan metode qRT-PCRdiperoleh analis 1 data hasil verifikasi sebagai berikut:
Hasil pengujian analis pertama menunjukkan hasil postif dengan adanya kenaikan grafik pada sampel kode 1a (10-1), 2a (10-2), 3a (10-3) dan 4a (10-4). Kontrol negatif menunjukkan tidak ada kenaikan grafik.
Dari pengujian deteksi RNA virus avian influenza dengan metode qRT-PCR diperoleh analis 2 data hasil verifikasi sebagai berikut:
Analis #I | Total | Persentase | |||||
Positif | Negatif | Sensitivitas | Spesifisitas | Akurasi | |||
Analis #II | Positif | 4 | 0 | 4 | 100 | 50 | 100 |
Negatif | 0 | 1 | 1 | ||||
Total | 4 | 1 | 5 |
Hasil Deteksi RNA Virus Avian Influenza Dengan Metode qRT-PCR oleh Dua (2) Analis
Sensitivitas | = | A/(A+B) | 1 |
Spesifisitas | = | D/(C+D) | 1 |
False Positif | = | C/(A+C | 0 |
False Negatif | = | B/(B+D) | 0 |
% Sensitivitas | 100 | ||
% Spesifisitas | 100 |
Dari hasil tersebut, diperoleh nilai spesifisitas 100%, nilai rata-rata sensitifitas 100 % untuk kedua matriks sampel.Nilai rata-rata akurasi 100%.Untuk nilai false positif dan false negative untuk keempat konsentrasi untuk masing-masing analis adalah 0 dan 0. Dengan demikian dari hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengujian deteksi RNA virus Avian influenza dengan metode qRT-PCR adalah valid dan dapat digunakan sebagai metode pengujian deteksi deteksi RNA virus Avian influenzapada matriks sampel feses unggas di laboratorium karantina hewan BBKP Surabaya. Dari Hasil kegiatan verifikasi deteksi RNA Avian influenza dengan metode qRT-PCR pada feses unggas dapat disimpulkan bahwa :
- Hasil verifikasi menghasilkan nilai sensitivitas, spesifisitas, false positif, false negative, dan nilai akurasi yang terpenuhi dengan empat (4) tingkat konsentrasi sehingga metode bisa digunakan untuk pengujian.
- Hasil pengujian qRT-PCR adalah valid
Saran yang diberikan oleh penulis dari hasil verifikasi deteksi RNA Avian influenza dengan metode qRT-PCR pada feses unggas yaitu perlu dilakukan pelatihan teknis dan verifikasi metode terhadap pengujian agar dapat lebih menjamin kompetensi dalam melakukan pengujian deteksi RNA Avian influenza dengan metode qRT-PCR pada matriks sampel lain.
Kegiatan Lingkup Akreditasi Laboratorium Karantina Hewan.
Laboratorium Karantina Hewan BBKP Surabaya merupakan bagian yang mendukung dari kegiatan pelayanan karantina hewan. Laboratorium karantina hewan merupakan salah satu sarana pengujian untuk deteksi, identifikasi, dan diagnostik. Acuan yang digunakan dalam penerapan sistem manajemen laboratorium adalah ISO/IEC 17025-2008, dimana laboratorium BBKP Surabaya Unit Pelayanan karantina hewan telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional tanggal 15 Juni 2007. Kegiatan akreditasi laboratorium sepanjang tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut:
Kegiatan Akreditasi Laboratorium Sepanjang Tahun 2015
No | Kegiatan | Penyelenggara | Waktu | Hasil |
ISO 17025:2008 | ||||
1 | Audit Internal | BBKP Surabaya | Juli | Didapat 18 temuan untuk keseluruhan ruang lingkup pengujian dan sudah dibuat perbaikannya. (KH dan KT)
|
2 | Uji Profisiensi
1. Pengujian total cemaran mikroba dengan metoide tuang dan deteksi antibodi Brucella Abortus
2. Pengujian e coli dan Salmonella
3. HA HI AI dan HA HI ND
|
BBUSKP
KAN
Balitvet Bogor |
26-31 Agustus
31 Agst – 11 Sep
Juli 2015 |
–
Memuaskan
HI AI diperingatkan, HI Nd memuaskan |
3 | Menyelenggarakan Uji Banding
1. Staphylococcus, Salmonella, e coli 2. RBT 3. HA HI AI & ND
|
BBKP Surabaya |
Maret-April 2015 |
Memuaskan
|
4 | Mengikuti Uji Banding
1. Elisa Rabies 2. Salmonella & e coli 3. RBT, HI AI & Parasit Darah 4. HI AI 5. RBT 6. RBT 7. RBT 8. Elisa Rabies & Trypanosoma 9. PCR AI 10. Elisa Rabies, HI AI, HI ND 11. RBT 12. RBT 13. RBT
|
1. BBKP Soekarno Hatta 2. BBKP Tanjung Priok 3. BKP Kls I Denpasar 4. BKP Kls I Menado 5. SKP Kls II Bangkalan 6. SKP Kls I Tarakan 7. SKP Kls I Palangkaraya 8. BBKP Makasar 9. BBUSKP 10. BKP Kls I Balikpapan 11. BBKP Belawan 12. BKP Kls I Pontianak 13. SKP Kls I Samarinda |
22-26 Juni 20-28 Agustus 21-23 Sept 28-30 Sept 6-8 Oktober 5-7 Nopember 11-12 Nov 1-2 Desember 14-15 Desember 2-3 Desember 8-10 Desember 10-11 Desember |
Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan |
5 | Kaji Ulang Manajemen | Januari 2016 | Evaluasi kegiatan laboratorium KH dan KT BBKP Surabaya | |
6 | Validasi Metode
Verivikasi Metode Deteksi RNA AI dengan RT PCR |
Telah terlaksana mengacu metode OIE | ||
7 | Pemutakhiran Dokumen | Februari 2015 | Updating pada dokumen SMM 17025:2008 |
Pengujian Terhadap Media Pembawa HPAI
Kegiatan pengawasan terhadap media pembawa HPAI/Flu Burung dilakukan dalam pelaksanaan pengawasan lalulintas baik impor ekspor maupun antar area sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 37/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Tindakan Karantina Hewan terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Unggas.Rekapitulasi pengujian MP HPAI tahun 2015.
Pengujian Terhadap Media Pembawa HPRDari hasil pengujian khususnya untuk lalulintas keluar domestik terdapat hasil pengujian melalui Rapid Test positif 172, sedangkan dari pengujian PCR AI terdapat positif 55, keputusan yang kita ambil hewan tersebut tidak kita terbitkan sertifikat kesehatan.
Kegiatan pengawasan terhadap media pembawa HPR dilakukan sesuai Surat Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 344b/Kpts/PD.670.370/L/12/06 tentang petunjuk teknis persyaratan dan tindakan karantina hewan terhadap pemasukan HPR. Data pengujian pada tahun 2015.
Dari hasil pengujian terdapat hasil pengujian melalui Elisa Rabies sebanyak 222 hasil uji tidak protektif (185 serum anjing; 37 serum kucing),(Elisa Rabies (OIE), Protektif ≥0,5 IU; tidak protektif < 0,5 IU), keputusan yang kita ambil hewan tersebut ada yang tidak kita terbitkan sertifikat kesehatan, sebagian kita terbitkan sertifikat kesehatan karena daerah tujuan hanya mempersyaratkan ada hasil pengujian saja.
Peningkatan Kompetensi Personil Laboratorium Melalui Program Pelatihan
Laboratorium Karantina Hewan BBKP Surabaya juga melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka meningkatkan kompetensinya antara lain dengan melakukan uji profesiensi yang menjadi ketentuan laboratorium yang terakreditasi, melakukan uji banding dari laboratorium lain maupun pengujian sampel dari instansi lain, sebagai tempat untuk kegiatan magang baik oleh UPT lain maupun mahasiswa baik dari UNAIR, Universitas Brawijaya maupun swasta dan berbagai kegiatan lain seperti pelatihan-pelatihan laboratorium dalam upaya peningkatan kemampuan pengujian. Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Laboratorium Karantina Hewan dapat dilihat pada berikut:
Kegiatan Peningkatan Kompetensi SDM Laboratorium Karantina Hewan
NO | BENTUK KEGIATAN | PENYELENGGARA | PESERTA | WAKTU |
Pendidikan Dan Pelatihan | ||||
1 | Pelatihan Peningkatan Kompetensi Analisis Laboratorium KH dalam Pengujian Mikrobiologi | BBKP Surabaya | Personil Lab KH BBKP Surabaya | 23-24 Februari 2015 |
2 | Inhouse Training Pengujian Residu Antibiotika dan Kimia menggunakan Randox | PT Rafa Topaz Utama | Personil Lab BBKP Surabaya | 19-20 Maret 2015 |
3 | Bimtek Pengujian Hydrogen Peroxside pada sarang burung walet dengan Spektrofotometri | BBUSKP | Personil Lab KH BBKP Surabaya | 19-21 Agustus 2015 |
4 | Internalisasi SNI ISO/IEC 17025 : 2008 | BBKP Surabaya
Narasumber : KAN |
Personil Lab BBKP Surabaya | 15-16 September 2015 |
Jejaring Informasi Pengembangan Laboratorium | ||||
1 | Temu Koordinasi Laboratorium Peserta Uji Profisiensi HI AI dan HI ND | BALITVET | Analis serologi 2 orang | 30 Nopember 2015 |